Peluncuran buku karya salah satu Guru di MTs Nurul Ma’arif Tangkit digelar dengan lancar pada Kamis, 13 Oktober 2022. Dialah Dra. Pausiah yang berhasil menerbitkan kumpulan tulisannya dalam buku antologi yang diberi judul “Sedikit Lebih Lama”. Menurutnya, buku itu merupakan rekaman perjalanan hidup yang penulis lalui. Berbagai pengalaman baik maupun pengalaman buruk terekam di dalam tiap-tiap puisi yang ada dalam buku itu. Secara keseluruhan buku itu memuat 33 judul puisi.
Dalam acara itu dihadiri oleh kepala sekolah dan seluruh warga sekolah. Mereka menyambut suka cita atas terbitnya salah satu buku karya guru. Kepala sekolah, M. Amiq Afhami, S. Sy.menyerahkan apresiasi kepada penulis dalam bentuk uang tunai. Menurutnya, ini merupakan sebuah kebanggaan sekolah yang harus diapresiasi setinggi-tingginya. Kegiatan ini merupakan salah satu cara sekolah untuk mengapresiasi penulis yang menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah.
Instruktur literasi Provinsi Jambi yaitu Nurjanah, Masyitah dan Sean Popo Hardi juga hadir sebagai pembicara. Menurut Nurjanah, ini merupakan salah satu bentuk gerakan literasi sekolah yang patut diteruskan dan dicontoh bagi sekolah lain. Peluncuran buku ini diharapkan menjadi pemantik bagi guru-guru yang lain agar dapat meneruskan geliat literasi di sekolah. Hal itu karena gerakan literasi ini sangat penting bagi perkembangan peserta didik untuk meningkatkan keahlian mereka khususnya dalam hal baca-tulis.
Masyitah dalam hal ini bertindak sebagai pembawa acara juga mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, ini merupakan kegiatan kolaborasi yang mengasyikkan untuk digalakkan di setiap sekolah dalam bentuk gelar wicara. Dengan kegiatan seperti ini ia berharap dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku bacaan dan menulis. Sean Popo Hardi juga menyampaikan bahwa pembiasaan gerakan literasi harus dimulai dari lingkungan terdekat mereka yaitu di sekolah maupun di rumah. Penataan lingkungan yang sedemikian rupa akan menjadi penentu bagi siswa untuk menyenangi buku daripada gawai mereka.
Dalam kesempatan itu pula menghadirkan alumni yaitu Aisyah Tsania sebagai pembicara. Ia memberikan bagaimana tips agar dapat menjadi penulis meski masih bersekolah. Menurut Aisyah, menulis itu dapat menjadi candu apabila kita memfokuskan diri kepada apa yang kita tulis. Dengan begitu, kita akan larut terhadap dunia kepenulisan tanpa berharap lebih dari apa yang kita tulis khususnya dari sisi materi. Di usia sekolah inilah kita berusaha untuk menimba banyak ilmu dari para penulis lainnya agar saat usia matang kita dapat menjadi penulis yang berpengalaman dengan banyak karya bukunya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan buku dari Penerbit Gemulun sebagai bentuk apresiasi sekolah yang telah mengaktifkan literasi baca-tulis dalam bentuk penerbitan buku guru. Penerbit mengharapkan apa yang telah dilakukan tidak berhenti sampai di sini justru ini menjadi awal mula bagi sekolah dalam mengembangkan kebiasaan membaca dan menulis. Pada akhirnya menulis tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang sia-sia melainkan merupakan kegiatan produktif yang dapat meningkatkan keterampilan yang berguna bagi peserta didik. Dari keterampilan itulah kemudian siswa dapat menggunakannya sebagai kecakapan hidup mereka saat berada di masyarakat umum.
One comment
Dra. Pausiah
24 October 2022 at 4:16 PM
Wow, masyaallah mantap sekali 👍🥰