Buku ini sangat berguna dalam upaya untuk memperkenalkan ensambel musik Bungo Krinok format kelintang Kalinong Gedang. Pada ensambel ini terdapat unit-unit atau divisi istrumen yaitu: kalinong melodi, kalinong penjalin, kalinong penghias, kalinong penegas, kalinong jalan, gong, dan gendang. Setiap divisi instrumen dimainkan dengan pola pukulan atau tabuhannya masing-masing. Ensambel kalinong gedang mempunyai sistem nada tersendiri, dinamai tangga nada kalinong
gedang.
Setiap cerita dalam buku ini memberikan kita gambaran tentang keteguhan hati, impian, cinta, dan perjuangan yang tak lekang oleh waktu. Kisah di Balik Jarum dan Benang mengajak pembaca untuk merenung, belajar dan melihat kehidupan dari perspektif yang lebih dalam. Seperti jarum yang dengan sabar menjahit setiap potongan benang menjadi suatu kesatuan, begitu pula cerita-cerita dalam buku ini menyulam berbagai elemen kehidupan menjadi satu kesatuan yang indah.
Perkembangan digital membuat semua informasi mudah untuk didapat. Informasi itu berkembang dari berbagai media sosial dan lainnya. Banyak media dan wadah untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat. Oleh sebab itu, buku yang berjudul Desain Komunikasi Visual ini memberikan berbagai informasi dalam memanfaatkan teknologi. Buku ini juga membahas tentang beragam media dalam menyampaikan informasi, unsur desain komunikasi visual dan lainnya.
“Bumi Lelah” bukan hanya sekadar judul, tetapi sebuah metafora yang menggambarkan kondisi planet kita yang terus menerus didera kerusakan. Pemanasan global, eksploitasi alam, konflik, hingga ketidakadilan sosial menjadi tema yang diurai dengan liris dan penuh makna. Setiap bait dan kata dalam buku ini adalah renungan mendalam atas apa yang telah, sedang dan mungkin akan terjadi jika manusia tidak segera bertindak.
Buku ini lahir dari kerinduan kami untuk mengabadikan perjalanan panjang seorang yang sangat dicintai oleh masyarakat Jambi. Bukan karena HBA merasa dirinya istimewa, melainkan karena kisah hidupnya mencerminkan perjalanan yang mungkin juga dialami banyak orang. Ini adalah kisah seorang anak desa sederhana, yang tumbuh dengan telapak kaki menjejak tanah, hati yang dipenuhi doa-doa tulus, dan tekad yang tak pernah pudar.
Buku ini diperuntukkan agar pemahaman dan keterampilan menulis seseorang menjadi lebih baik, perlu disediakan bahan ajar yang berisi pedoman yang mudah dipahami dan disertai dengan latihanlatihan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Bahan ajar ini diniatkan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa tersebut, di samping buku-buku teks yang yang sudah ada.
Kumpulan monolog ini adalah ruang di mana Ide Bagus Putra membongkar, mengguncang, dan meramu perasaan dengan kata-kata yang tak kenal ampun. Dari Corona Serupa Angin hingga Waktu Babi, setiap karya di sini bukanlah sekadar cerita, melainkan lemparan kenyataan pahit yang dilapisi dengan sindiran tajam. Karya-karya ini mengajak kita untuk merenung, meskipun kita tahu bahwa merenung itu terkadang sama menyiksanya dengan mengingat semua kenangan yang lebih baik dibiarkan terlupakan.
Buku ini adalah bukti nyata bahwa tulisan mampu menjadi cahaya yang menyuarakan kedalaman hati dan imajinasi seorang penulis muda yang berbakat. Cerita singkat yang ditulis menggambarkan tangkapan rasa dan pengamatan penulis muda tentang dunianya. Ia merekam sekaligus menjadi kontemplasi dan renungan bagi pembaca untuk lebih memahami dunia yang direkam penulis dan maknanya.
Buku “Ia Lupa, Sudah Pulang” adalah sebuah antologi puisi bersama yang menggabungkan suara-suara unik dari tiga penulis: Gempita A. Pierda, Nina Maryani, dan Ide Bagus Putra. Melalui buku ini, para penulis menghadirkan ragam tema yang mengajak pembaca untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan. Gempita A. Pierda, dengan gayanya yang reflektif dan lugas, membawa kita menyelami berbagai perenungan tentang makna perjalanan hidup. Nina Maryani hadir dengan puisi-puisi yang sederhana tetapi sarat makna, menggugah kita untuk menemukan keindahan dalam hal-hal kecil di sekitar kita. Sementara itu, Ide Bagus Putra, dengan nuansa teatrikalnya, menghidupkan kata-kata yang tak hanya bisa dibaca, tetapi juga dirasakan di panggung kehidupan.
Rumah Berbisik Bersama Langit adalah kumpulan karya sajak dan cerpen karya penulis muda di Kota Jambi. Karya ini merupakan khasanah sastra yang ditulis oleh generasi muda di Kota Jambi dewasa ini. Karya – karya ini merefleksikan perjalanan ide, emosi, dan imajinasi yang tertuang dalam untaian kata. Penerbitan buku ini menjadi wadah bagi penulis muda untuk menggali potensi kreatif. Selain itu juga menjadi penyemangat penulis muda dalam berkarya secara berkala.
