Buku ini lahir dari kerinduan kami untuk mengabadikan perjalanan panjang seorang yang sangat dicintai oleh masyarakat Jambi. Bukan karena HBA merasa dirinya istimewa, melainkan karena kisah hidupnya mencerminkan perjalanan yang mungkin juga dialami banyak orang. Ini adalah kisah seorang anak desa sederhana, yang tumbuh dengan telapak kaki menjejak tanah, hati yang dipenuhi doa-doa tulus, dan tekad yang tak pernah pudar.
PASANGAN anak manusia hendak menikah. Tetapi berada di tempat terpisah. Tanggal pernikahan sudah ditentukan. Tamu pun sudang datang. Pengantin pria berada di Bajubang Jambi. Sementara pengantin wanita telah berdandan cantik di Maninjau, Sumatera Barat.
Buku ini secara umum saya persembahkan untuk Lembaga Kepolisian Republik Indonesia, Rumah Sakit Polisi Bhayangkara Jambi serta para dokter dan paramedis. Terkhusus lagi, saya persembahkan untuk anak cucu, agar tekun dalam bekerja dan rajin belajar. Sebab hidup tidak akan berhasil, tanpa bekerja keras dan tekun, serta berdoa kepada Allah SWT
Menjadi seorang hakim bukanlah seketika saja, tetapi butuh proses yang memakan waktu panjang. Hal ini yang dapat diketahui setelah membaca biografi Yandri Roni.
Berhasil menginjakkan kaki pertama kali dalam seumur hidup di benua biru khususnya Belanda adalah sebuah pengalaman yang sangat sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. Mengapa demikian? Tentu saja karena perjuangan untuk sampai bisa berada di negeri seribu dam ini bukanlah perkara yang mudah.
