Deskripsi Singkat
Buku ini mengisahkan tentang Arkhan bersama Ayah dan Ibunya saat musim durian. Dengan mengendarai sepeda motor, Ayah mengajak Arkhan ke kebun durian milik Kakek. Mereka mau memanen durian yang jatuh.
Buku ini mengisahkan tentang Arkhan bersama Ayah dan Ibunya saat musim durian. Dengan mengendarai sepeda motor, Ayah mengajak Arkhan ke kebun durian milik Kakek. Mereka mau memanen durian yang jatuh.
Bunda dan Kayla berlibur mengunjungi Danau Kerinci. Kayla terpesona dengan keindahan danau tersebut. Kayla bertanya kepada Bunda yang punya cerita menarik tentang Danau Kerinci. Cerita seperti apakah itu?
Tapa Malenggang berenang sangat cepat melewati bebatuan. Wajahnya tampak gelisah, dia tidak peduli dengan keselamatan dirinya lagi. Sesekali dia meneriaki kedua adiknya yang tiba-tiba menghilang.
Mambang Diawan tidak sengaja sampai di tengah kota yang sangat indah. Dia bahkan tidak tahu kenapa bisa sampai ke sana. Semua terjadi begitu saja, dalam waktu yang sangat cepat. Mambang Diawan berjalan di tengah keramaian warga. Dia merasa asing dengan kota tersebut, berjalan tidak tahu arah hingga sesuatu menarik perhatiannya.
Kicauan burung meramaikan pagi. Cahaya mentari mulai menyapa dari cela-cela bilik bambu kamar. Aku masih terlena. Seorang wanita renta menggoda, seraya mengkelitik leherku. Ia menjamah pundakku, membangunkanku.
Tatkala meninggal Tun Talanai karena dibunuh anak semata wayangnya, Jambi tidak lagi memiliki raja. Lalu, datanglah seorang perempuan ke Jambi, anak Raja Pagaruyung bernama Tuan Puti Selaro Pinang Masak.