Bahasa Melayu merupakan cabang rumpun Bahasa yang meliputi kebanyakan pulau Nusantara. Keserupaannya dengan berbagai Bahasa lain dalam rumpun itu bukan hanya dalam kosa kata, melainkan juga dalam cara pembentukan kata dan seluruh bangunan bahasanya. Pada zaman awalnya, dan dalam cara penuturan oleh orang Melayu pertama di Sumatra, Bahasa tersebut amat miskin.
Sejak zaman Kerajaan sampai zaman kemerdekaan, belum ada yang menuliskan sejarah Desa Teluk, melainkan pada Desa Teluk dipimpin oleh Kepala Desa H. Usman. K. Namun ungkapannya masih sangat minim dan sederhana sekali, sehingga banyak hal penting tentang Desa Teluk ini yang terselubung atau tersembunyi. Sejarah DesaTeluk ini masih dipertanyakan dan masuk kepada masalah penting dalam profil Desa.
Perang Panta: Sejarah yang Terlewatkan”. Munculnya tulisan berupa buku sejarah ini bermula dari dorongan dan permintaan dari Perangkat Pemerintahan Nagari Sariak, dalam hal ini diwakili oleh Walinagari Sariak Antarwaktu pada Periode 2014 – 2020 yang dijabat oleh Bapak Junaidi, S.Pd., Dt. Bandaro Gadang pada tahun 2018 – 2020. Beliau mengharapkan tulisan asli sebuah karya ilmiah yang berjudul “Masalah Perjuangan Rakyat Sariak Melawan Belanda” yang ditulis oleh Yusra D.
